Jumat, 04 Maret 2011

Sejarah Batik di Indonesia


Sejarah batik di Indonesia berkait erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta.
Jadi kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya. Kesenian batik ini secara umumnya menjadi meluas di Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX.
Bagaimanapun, teknik batik itu sendiri telah diketahui lebih sedekad (millennium), kemungkinannya berasal dari Mesir kuno atau Sumeria. Ia terdapat secara meluas di beberapa negara di Afrika Barat seperti Nigeria,Cameroon dan Mali, atau di Asia, seperti India,Sri LankaBangladesh,Iran,Thailand, Malaysia dan Indonesia.
Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sehingga awal abad ke-XX dan batik cap hanya baru dikenali setelah Perang Dunia Pertama berakhir atau sekitar tahun 1920.


Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluaga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya aktiviti membuat batik hanya terbatas dalam kraton saja dan ia dihasilkan untuk pakaian raja dan keluarga serta para pembesar. Oleh kerana banyak dari pembesar tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar dari kraton dan dihasilkan pula ditempatnya masing-masing.
Lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat jelata dan selanjutnya meluas sehingga menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangga mereka untuk mengisi waktu lapang.
Antara bahan-bahan pewarna yang dipakai adalah tediri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi, soga,nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar